Buat para kutu buku-ers, ruangan dalam rumah yang paling penting mungkin adalah ruang baca, di samping perpustakaannya sendiri ya. Barangkali di situlah kita akan menghabiskan sebagian besar waktu kita kalau lagi nganggur di rumah.
Nah, supaya makin betah membaca buku dan berada di dalam ruang baca itu bareng buku-buku koleksi Anda, coba yuk ditata ala interior designer profesional.
Wuih! Mesti sekolah desain dulu dong!
Enggaklah! Kita sendiri bisa kok melakukannya. Nih, Stiletto punya beberapa jurus sakti menata ruang baca yang hasilnya pasti nggak kalah sama hasil karya seorang interior designer terkenal!
Kita akan mencoba menata ruang baca kita supaya kekinian dengan nuansa monokromatik. Ciyehhh. Keren nggak tuh?
Ruangan dengan suasana monokromatik ini sebenarnya memang yang paling gampang lo dibikin, hanya saja memang risikonya, kalau kita kurang bisa memadupadankan warna, hasilnya mungkin akan sedikit membosankan.
Tapi, tenang, sekali lagi Stiletto akan kasih sedikit triknya, supaya ruang baca Anda kekinian dengan warna monokromatik tapi juga nggak ngebosenin.
Siap?
5 Trik Menata Ruang Baca Bergaya Monokrom
1. Pilih warna!
Apa sih yang dimaksud dengan monokrom, atau warna-warna monokromatik?
Warna monokromatik adalah warna-warna dominasi hitam dan putih. Nah, yang pertama kali harus kita lakukan sekarang adalah menentukan warna utama ruangan. Mau dominan hitam atau putih? Atau mau seimbang?
Kemudian, kalau sudah menemukan warna utama, langkah selanjutnya adalah menentukan warna-warna pendampingnya.
Selanjutnya, yang harus dipilih adalah warna aksen. Untuk warna aksen, kita bisa memilih warna-warna yang lain.
Yah, supaya meski hitam putih, dalam ruangan baca itu tetap ada sesuatu yang menghidupkan karena warnanya berbeda.
2. Di mana point of interest?
Di mana titik yang akan ditonjolkan? Pada sofa baca? Atau pada bantal-bantal lantai besar sebagai teman membaca sambil selonjor di atas karpet?
Untuk point of interest di ruang baca ini, pilihlah warna yang kontras, Stilovers. Inilah titik fokus mata, yang memberikan efek nggak ngebosenin dalam ruangan monokromatik. Pilih satu barang yang paling dominan di dalam ruangan tersebut, kemudian kontraskan.
3. Warna aksen
Meski monokromatik itu adalah tentang warna hitam dan putih, tapi bukan berarti kita sama sekali nggak bisa memasukkan unsur warna lain sama sekali lho!
Kalau suka dengan warna lain, bisa banget tuh kita masukkan warna merah, ungu, pink, hijau, dan lain-lain, sehingga ruang baca tersebut menjadi lebih hidup! Ya, kan kalau cuma hitam dan putih doang kan bisa jadi cepat bosan ya.
Nah, di sinilah inti dari penataan ruangnya supaya nggak ngebosenin. Warna-warna lain itu akan berperan sebagai warna aksen. Tapi jangan terlalu banyak ya. Yah, kira-kira maksimal warna aksen itu cukup menempati 20% dari keseluruhan ruang.
Di mana saja sih posisi yang tepat kita meletakkan warna-warna aksen itu?
Coba letakkan di bagian atau di sekitar point of interest, supaya lebih menguat. Misalnya point of interest ruang baca Anda ada di sofa, berarti letakkan saja warna aksen pilihan Anda tersebut pada cushion atau bolster, atau bisa juga pernak-pernik di meja kecilnya.
4. Repeat the colors!
Selanjutnya, ulangi dominasi warna utama pada aksesoris-aksesoris yang ditambahkan ke dalam ruang baca Anda dengan warna-warna pendamping yang sudah dipilih tadi.
Ingat ya, warna aksennya jangan terlalu banyak, mungkin cukup dengan 2 – 3 warna saja. Untuk warna pendamping, Anda bisa pilih warna yang lebih terang maupun yang lebih gelap. Kemudian kombinasikan semuanya dalam satu ruangan.
Nah, ruang baca monokromatik Anda sudah jadi deh. Supaya jelas, Stiletto akan kasih contoh deh ya 🙂
Atau Anda mau menata dengan produk-produk monokromatiknya Stiletto Living? Bisa banget. Kayak gini contohnya nih.
Kebayang kan?
Asyik kan?
Nah, selamat menata ruang, Stilovers!
Cheers!
Carolina Ratri
IG @carra.artworks
Blog: www.carolinaratri.com